Sejauh ini memang tak banyak ponsel tahan air yang beredar di Indonesia. Mungkin itu juga yang menjadi alasan mengapa Sony tetap menggelontorkan jenis ponsel tersebut, seperti si mewah Xperia Z.
Hingga kini Sony memiliki setidaknya 4 tipe ponsel tahan air, temasuk versi terbaru sekaligus flagship mereka Xperia Z yang diperuntukkan bagi segmen ponsel kelas atas.
Keistimewaan ponsel ini bukan hanya terletak pada kemampuannya menahan air dan debu, tapi juga jeroan dan segudang fitur terbaru Sony yang belum pernah ada di produk mereka sebelumnya. Maka wajar saja jika Sony berharap banyak pada produk yang satu ini.
Performa tinggi, durabilitas yang baik, serta segudang fitur canggih kerap disuarakan Sony ketika memasarkan Xperia Z. Benarkah demikian?
Slot microSD, kartu SIM, jack audio, serta micro USB dilengkapi dengan penutup khusus agar terlindungi dari air dan debu. Satu-satunya yang terlihat berlubang hanyalah di bagian speaker, itu pun ternyata tidak terpengaruh saat terkena cipratan air.
Xperia Z makin terlihat keren lantaran hanya punya sedikit tombol. Hanya ada dua tombol fisik pada ponsel ini, tombol power berlapis chrome di sisi kiri, dan tombol volume up/down persis di sebelahnya.
Sedangkan di bagian belakang hanya terdapat kamera 13 MP, LED flash, logo NFC dan tulisan Xperia yang cukup mencolok.
Bodi kotak Xperia Z makin terlihat keren berkat ketebalannya yang cuma 7,9 mm. Bobotnya pun tergolong ringan, sekitar 146 gram. Jadi memang tergolong nyaman saat disaku atau pun ketika dipakai dengan satu tangan.
Dilihat desain yang ditawarkannya itu, Xperia Z memang sepertinya menawarkan sesuatu yang sangat berbeda untuk jenis ponsel outdoor.
Hingga kini Sony memiliki setidaknya 4 tipe ponsel tahan air, temasuk versi terbaru sekaligus flagship mereka Xperia Z yang diperuntukkan bagi segmen ponsel kelas atas.
Keistimewaan ponsel ini bukan hanya terletak pada kemampuannya menahan air dan debu, tapi juga jeroan dan segudang fitur terbaru Sony yang belum pernah ada di produk mereka sebelumnya. Maka wajar saja jika Sony berharap banyak pada produk yang satu ini.
Performa tinggi, durabilitas yang baik, serta segudang fitur canggih kerap disuarakan Sony ketika memasarkan Xperia Z. Benarkah demikian?
Konsep Outdoor yang Nyeleneh
Biasanya, ponsel yang dibuat agar tahan air dan debu itu memiliki desain kaku. Kemudian di sekujur tubuhnya dilengkapi dengan karet pelindung berupa karet atau sejenisnya.
Namun hal kaku tersebut tak ditemui pada Xperia Z. Meski ponsel ini sudah mengantongi sertifikasi IP55 dan IP57 (tahan air dan debu), tapi soal penampilan tak kalah mentereng dengan ponsel papan atas lainnya.
Sepintas melihat mungkin tak ada yang percaya bahwa ponsel ini bisa dipakai saat hujan, karena memang bentuknya tak seperti smartphone outdoor kebanyakan.
Bentuk Xperia Z terlihat kotak, dan bagian belakangnya dilapisi kaca tipis. Mirip dengan yang ada pada iPhone 4. Hal ini tentunya membuat ponsel besutan Sony ini terlihat mewah dan berkilau. Saking berkilaunya pengguna bisa berkaca saat ponsel ini dalam keadaan bersih.
Keuntungan menggunakan kaca memang membuat ponsel terlihat lebih menarik, tapi masalahnya bahan ini mudah meninggalkan jejak tangan. Baru sebentar Xperia Z dipakai, di bagian belakangnya sudah terdapat banyak bercak tangan yang mengurangi kecantikannya.
Untuk mengantisipasi air yang masuk, seluruh tubuh Xperia Z dibuat begitu rapat. Dan di setiap sisinya direkatkan oleh bahan karet yang tipis namun kokoh. Bahan ini juga yang membuat Xperia Z enak digenggam dengan satu tanan saja, tidak licin.
Namun hal kaku tersebut tak ditemui pada Xperia Z. Meski ponsel ini sudah mengantongi sertifikasi IP55 dan IP57 (tahan air dan debu), tapi soal penampilan tak kalah mentereng dengan ponsel papan atas lainnya.
Sepintas melihat mungkin tak ada yang percaya bahwa ponsel ini bisa dipakai saat hujan, karena memang bentuknya tak seperti smartphone outdoor kebanyakan.
Bentuk Xperia Z terlihat kotak, dan bagian belakangnya dilapisi kaca tipis. Mirip dengan yang ada pada iPhone 4. Hal ini tentunya membuat ponsel besutan Sony ini terlihat mewah dan berkilau. Saking berkilaunya pengguna bisa berkaca saat ponsel ini dalam keadaan bersih.
Keuntungan menggunakan kaca memang membuat ponsel terlihat lebih menarik, tapi masalahnya bahan ini mudah meninggalkan jejak tangan. Baru sebentar Xperia Z dipakai, di bagian belakangnya sudah terdapat banyak bercak tangan yang mengurangi kecantikannya.
Untuk mengantisipasi air yang masuk, seluruh tubuh Xperia Z dibuat begitu rapat. Dan di setiap sisinya direkatkan oleh bahan karet yang tipis namun kokoh. Bahan ini juga yang membuat Xperia Z enak digenggam dengan satu tanan saja, tidak licin.
Slot microSD, kartu SIM, jack audio, serta micro USB dilengkapi dengan penutup khusus agar terlindungi dari air dan debu. Satu-satunya yang terlihat berlubang hanyalah di bagian speaker, itu pun ternyata tidak terpengaruh saat terkena cipratan air.
Xperia Z makin terlihat keren lantaran hanya punya sedikit tombol. Hanya ada dua tombol fisik pada ponsel ini, tombol power berlapis chrome di sisi kiri, dan tombol volume up/down persis di sebelahnya.
Sedangkan di bagian belakang hanya terdapat kamera 13 MP, LED flash, logo NFC dan tulisan Xperia yang cukup mencolok.
Bodi kotak Xperia Z makin terlihat keren berkat ketebalannya yang cuma 7,9 mm. Bobotnya pun tergolong ringan, sekitar 146 gram. Jadi memang tergolong nyaman saat disaku atau pun ketika dipakai dengan satu tangan.
Dilihat desain yang ditawarkannya itu, Xperia Z memang sepertinya menawarkan sesuatu yang sangat berbeda untuk jenis ponsel outdoor.
Layar Full HD Cemerlang
Xperia Z adalah salah satu ponsel yang layarnya sudah menggunakan resolusi full HD di 1920 X 1080 pixel, dan di Indonesia hanya HTC Butterfly saja yang menggunakan resolusi serupa.
Layar Xperia Z sangat tajam. Mungkin selain karena resolusinya yang tinggi, kepadatan pixel ponsel ini yang mencapai 441 ppi juga menyumbang banyak soal kualitas gambar.
Sayangnya, layar Xperia Z masih mengusung jenis TFT. Layar jenis ini memang terasa 'adem' di mata, karena memang gambar yang dihasilkan tidak segemerlap super AMOLED atau S-LCD. Tapi layar ini punya sudut pandang yang buruk.
Saat sejajar dengan mata memang gambar yang dihasilkan terlihat amat cemerlang, penuh warna dan detail yang tinggi. Tapi bergeser sedikit saja maka kualitasnya akan turun cukup signifikan. Layar jenis TFT juga punya kontras rasio yang lebih kecil dibanding dengan Super AMOLED atau S-LCD.
Untuk mengobati kekurangan itu Sony membenamkan Bravia Engine generasi kedua ke dalam Xperia Z. Fitur ini memang terbukti bisa mengerek kualitas gambar, terutama saat dipakai untuk menonton film HD. Efek dramatis dari film jadi semakin terasa saat menyaksikannya di ponsel ini.
Layar Xperia Z sangat tajam. Mungkin selain karena resolusinya yang tinggi, kepadatan pixel ponsel ini yang mencapai 441 ppi juga menyumbang banyak soal kualitas gambar.
Sayangnya, layar Xperia Z masih mengusung jenis TFT. Layar jenis ini memang terasa 'adem' di mata, karena memang gambar yang dihasilkan tidak segemerlap super AMOLED atau S-LCD. Tapi layar ini punya sudut pandang yang buruk.
Saat sejajar dengan mata memang gambar yang dihasilkan terlihat amat cemerlang, penuh warna dan detail yang tinggi. Tapi bergeser sedikit saja maka kualitasnya akan turun cukup signifikan. Layar jenis TFT juga punya kontras rasio yang lebih kecil dibanding dengan Super AMOLED atau S-LCD.
Untuk mengobati kekurangan itu Sony membenamkan Bravia Engine generasi kedua ke dalam Xperia Z. Fitur ini memang terbukti bisa mengerek kualitas gambar, terutama saat dipakai untuk menonton film HD. Efek dramatis dari film jadi semakin terasa saat menyaksikannya di ponsel ini.
Raih Benchmark Tercepat
Soal performa jangan ditanya. Dibanding ponsel Android lain yang pernah diuji oleh detikINET, Xperia Z ini ternyata berhasil menorehkan skor yang cukup mencengangkan. Bahkan jika dibandingkan dengan HTC Butterfly yang punya spesifikasi serupa.
Chipset Xperia Z menggunakan Qualcomm MDM9215M yang di dalamnya terdapat prosesor 4 inti 1,5 GHz, GPU Adreno 320 dan memori RAM sebesar 2 GB. Dengan spesifikasi secanggih ini hampir semua game berat bisa dimainkan dengan mudah.
Namun belum lengkap rasanya jika belum diuji dengan aplikasi seperti Quadrant, Antutu dan Vellamo. Berikut adalah hasil benchmark Xperia Z yang dilakukan detikINET.
Chipset Xperia Z menggunakan Qualcomm MDM9215M yang di dalamnya terdapat prosesor 4 inti 1,5 GHz, GPU Adreno 320 dan memori RAM sebesar 2 GB. Dengan spesifikasi secanggih ini hampir semua game berat bisa dimainkan dengan mudah.
Namun belum lengkap rasanya jika belum diuji dengan aplikasi seperti Quadrant, Antutu dan Vellamo. Berikut adalah hasil benchmark Xperia Z yang dilakukan detikINET.
Kualitas Kamera
Dengan kamera sebesar 13 MP, Xperia Z dijanjikan mampu menghasilkan gambar yang memukau. Benarkah demikian?
Untuk menghasilkan foto yang baik Xperia Z tidak hanya dibekali dengan lensa kamera yang besar, tapi juga punya beberapa opsi yang mampu memaksimalkan hasil jepretan, sebut saja beberapa modus foto yang bisa dipakai.
Dalam aplikasi kamera bawaan Xperia Z ada beberapa modus seperti Soft Skin, Soft Snap, Anti Blur, Landscape, Backlight Correction, Night Portrait, Night Scene, High Sensitivity, Pet, Sport, Document dan masih ada beberapa modus lainnya.
Selain itu kamera Xperia Z juga sudah mendukung pengambilan modus panorama serta modus burts yang mampu bisa dipakai mengambil gambar secara terus-menerus tanpa ada batas. Tapi kalau tak mau repot, pengguna tinggal pakai modus Superior untuk mendapatkan hasil maksimal di setiap situasi.
Berikut adalah beberapa foto yang diambil melalui Xperia Z.
Untuk menghasilkan foto yang baik Xperia Z tidak hanya dibekali dengan lensa kamera yang besar, tapi juga punya beberapa opsi yang mampu memaksimalkan hasil jepretan, sebut saja beberapa modus foto yang bisa dipakai.
Dalam aplikasi kamera bawaan Xperia Z ada beberapa modus seperti Soft Skin, Soft Snap, Anti Blur, Landscape, Backlight Correction, Night Portrait, Night Scene, High Sensitivity, Pet, Sport, Document dan masih ada beberapa modus lainnya.
Selain itu kamera Xperia Z juga sudah mendukung pengambilan modus panorama serta modus burts yang mampu bisa dipakai mengambil gambar secara terus-menerus tanpa ada batas. Tapi kalau tak mau repot, pengguna tinggal pakai modus Superior untuk mendapatkan hasil maksimal di setiap situasi.
Berikut adalah beberapa foto yang diambil melalui Xperia Z.
Modus pengambilan Macro di luar ruangan
Foto dengan modus landscape salah satu gedung di Mega Kuningan, Jakarta.
Foto modus Superior Auto.
Foto makanan dengan modus Gourmet.
Foto menjelang sore menggunakan modus HDR.
Untuk video tak kalah hebat. Xperia Z mampu merekam gambar bergerak di resolusi 1920x1080 pixel tanpa batas, lengkap dengan fitur High Dynamic Range (HDR) yang membuat hasilnya kian memesona.
Sebagai catatan, setiap 10 detik rekaman menggunakan Xperia Z akan menghabiskan memori sekitar 21 MB. Di saat merekam video pengguna juga bisa sembari mengambil foto.
Untuk video tak kalah hebat. Xperia Z mampu merekam gambar bergerak di resolusi 1920x1080 pixel tanpa batas, lengkap dengan fitur High Dynamic Range (HDR) yang membuat hasilnya kian memesona.
Sebagai catatan, setiap 10 detik rekaman menggunakan Xperia Z akan menghabiskan memori sekitar 21 MB. Di saat merekam video pengguna juga bisa sembari mengambil foto.
Fitur Tambahan nan Memikat
Tak dipungkiri lagi jika Xperia Z dibekali begitu banyak fitur yang terlihat menggiurkan. Namun beberapa di antaranya layak menjadi perhatian khusus karena memberikan hasil yang cukup signifikan.
Sebut saja Bravia Engine 2. Layar Xperia Z yang sudah dibumbui fitur tersebut terlihat makin berwarna. Ya, engine generasi kedua ini mampu menghadirkan kontras rasio yang lebih baik, juga efek dramastis yang membuat gambar kian hidup. Coba saja diaktifkan, maka hasilnya akan terasa berbeda.
Seperti kebanyakan smartphone lainnya yang kian haus daya, dengan prosesor 4 inti Xperia Z juga pasti membutuhkan daya yang tidak sedikit. Untuk itulah Sony membekalinya dengan baterai berkapasitas 2330 mAh.
Cukup besar memang, tapi itu hanya salah satu keistimewaan ponsel ini. Xperia Z dibekali juga dengan fitur penghemat baterai yang mereka namai Stamina Mode.
Fitur ini bekerja dengan mematikan sejumlah aplikasi penyedot data yang berjalan di belakang layar saat layar dimatikan. Seluruh koneksi dari WiFi dan data 3G juga akan dipasung untuk menghemat daya.
Lalu apakah semua aplikasi dan data dimatikan? Tidak juga, pengguna bisa menambahkan beberapa aplikasi yang boleh berjalan saat Stamina mode aktif. Misalnya jika GMail, WhatsApp dan aplikasi lain tinggal ditentukan.
Awalnya hal ini terdengar sebagai gimmick marketing saja, namun ternyata modus ini terbukti bisa menghemat daya ponsel.
Pemutar musik Walkman menjadi salah satu keunggulan smartphone Sony, termasuk di Xperia Z ini.
Walkman menyajikan interface yang cukup menarik, sederhana namun tetap fungsional. Di dalamnya juga terdapat fitur penjernih suara bernama Clear Audio+, saat fitur ini aktif suara akan lebih terdengar lebih lantang tanpa mengorbankan detail suara.
Selain itu di dalam Walkman juga terdapat fitur yang bisa secara otomatis mengupdate detail lagu. Misalnya ada lagu yang tidak dikenali siapa artis atau albumnya, aplikasi ini bisa mencari asal usul lagu lengkap dengan tahun diciptakan dan cover lagu tersebut. Hasilnya cukup presisi.
Aplikasi Walkman semakin terlihat canggih karena di dalamnya terdapat fitur Sense Channel. Fitur ini akan secara otomatis mengelompokkan lagu berdasarkan mood pengguna, total ada 9 jenis mood yang berbeda.
Lalu bagaimana Walkman bisa mengenali mana lagu sendu dan mana lagu bertema keras? Konon, di dalam aplikasi ini Sony sudah menerapkan 12 pola suara khusus yang akan secara otomatis bisa mengenali jenis lagu yang ada.
Selain itu ada juga beberapa fitur yang memungkinkan Xperia Z ini terhubung dengan perangkat Sony lainnya, semisal melakukan streaming film ke televisi, dihubungkan secara wireless dengan tablet, mendengarkan lagu di speaker nirkabel, dan beberapa hal lainnya.
Sebut saja Bravia Engine 2. Layar Xperia Z yang sudah dibumbui fitur tersebut terlihat makin berwarna. Ya, engine generasi kedua ini mampu menghadirkan kontras rasio yang lebih baik, juga efek dramastis yang membuat gambar kian hidup. Coba saja diaktifkan, maka hasilnya akan terasa berbeda.
Seperti kebanyakan smartphone lainnya yang kian haus daya, dengan prosesor 4 inti Xperia Z juga pasti membutuhkan daya yang tidak sedikit. Untuk itulah Sony membekalinya dengan baterai berkapasitas 2330 mAh.
Cukup besar memang, tapi itu hanya salah satu keistimewaan ponsel ini. Xperia Z dibekali juga dengan fitur penghemat baterai yang mereka namai Stamina Mode.
Fitur ini bekerja dengan mematikan sejumlah aplikasi penyedot data yang berjalan di belakang layar saat layar dimatikan. Seluruh koneksi dari WiFi dan data 3G juga akan dipasung untuk menghemat daya.
Lalu apakah semua aplikasi dan data dimatikan? Tidak juga, pengguna bisa menambahkan beberapa aplikasi yang boleh berjalan saat Stamina mode aktif. Misalnya jika GMail, WhatsApp dan aplikasi lain tinggal ditentukan.
Awalnya hal ini terdengar sebagai gimmick marketing saja, namun ternyata modus ini terbukti bisa menghemat daya ponsel.
Pemutar musik Walkman menjadi salah satu keunggulan smartphone Sony, termasuk di Xperia Z ini.
Walkman menyajikan interface yang cukup menarik, sederhana namun tetap fungsional. Di dalamnya juga terdapat fitur penjernih suara bernama Clear Audio+, saat fitur ini aktif suara akan lebih terdengar lebih lantang tanpa mengorbankan detail suara.
Selain itu di dalam Walkman juga terdapat fitur yang bisa secara otomatis mengupdate detail lagu. Misalnya ada lagu yang tidak dikenali siapa artis atau albumnya, aplikasi ini bisa mencari asal usul lagu lengkap dengan tahun diciptakan dan cover lagu tersebut. Hasilnya cukup presisi.
Aplikasi Walkman semakin terlihat canggih karena di dalamnya terdapat fitur Sense Channel. Fitur ini akan secara otomatis mengelompokkan lagu berdasarkan mood pengguna, total ada 9 jenis mood yang berbeda.
Lalu bagaimana Walkman bisa mengenali mana lagu sendu dan mana lagu bertema keras? Konon, di dalam aplikasi ini Sony sudah menerapkan 12 pola suara khusus yang akan secara otomatis bisa mengenali jenis lagu yang ada.
Selain itu ada juga beberapa fitur yang memungkinkan Xperia Z ini terhubung dengan perangkat Sony lainnya, semisal melakukan streaming film ke televisi, dihubungkan secara wireless dengan tablet, mendengarkan lagu di speaker nirkabel, dan beberapa hal lainnya.
Siap Diajak Basah-basahan
Tak dipungkiri lagi jika daya tahan terhadap air dan debu menjadi salah satu nilai jual produk ini. Untuk membuktikan hal itu detikINET pun mengajak Xperia Z bermain-main di kolam renang sembari sesekali merendam ponsel tersebut.
Kalau cuma sekadar terkena cipratan air ponsel ini memang cukup tangguh. Pengguna tak perlu khawatir karena memang seluruh celah di Xperia Z tertutup rapat. Tapi ternyata, saat diajak berendam ponsel ini pun masih bisa tahan.
Beberapa kali detikINET mencelupkannya dengan ke dalam air yang tak lebih dari 1 meter dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Memang, di dalam air ponsel ini tidak bisa dioperasikan, tapi pengguna tetap bisa mengabadikan gambar saat berada di dalam kolam.
Kalau cuma sekadar terkena cipratan air ponsel ini memang cukup tangguh. Pengguna tak perlu khawatir karena memang seluruh celah di Xperia Z tertutup rapat. Tapi ternyata, saat diajak berendam ponsel ini pun masih bisa tahan.
Beberapa kali detikINET mencelupkannya dengan ke dalam air yang tak lebih dari 1 meter dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Memang, di dalam air ponsel ini tidak bisa dioperasikan, tapi pengguna tetap bisa mengabadikan gambar saat berada di dalam kolam.
Screenshot hasil rekaman video Xperia Z di dalam air.
Hasil Akhir
Secara keseluruhan fitur yang ditawarkan Xperia Z ini memang sulit ditandingi ponsel sejenis. Desain elegan, daya tahan terhadap air dan debu, performa sangar, hingga fitur-fitur yang membuat ponsel ini kian enak dipakai.
Hanya saja ada beberapa sedikit celah yang perlu diperhatikan. Sebut saja bodi yang mudah meninggalkan jejak jari, sehingga cepat terlihat kotor setelah dipakai.
Belum lagi soal sudut pandang layar TFT yang kurang lebar dibanding produk di kelasnya. Sedikit saja bergeser, maka keindahan warna di Xperia Z akan sedikit berkurang.
Harga Sony Xperia Z juga bisa membuat banyak pengguna berpikir dua kali sebelum meminangnya. Tapi jika itu bukan masalah buat Anda, maka ponsel seharga Rp 7,5 juta ini layak untuk dibawa pulang, karena ini memang salah satu smartphone Android terbaik yang ada saat ini.
Kelebihan:
+ Bodi elegan
+ Tahan air dan debu
+ Performa dahsyat
+ Hasil kamera berkualitas
Kekurangan:
- Bodi mudah kotor
- Sudut pandang layar sempit
Spesifikasi Sony Xperia Z:
Hanya saja ada beberapa sedikit celah yang perlu diperhatikan. Sebut saja bodi yang mudah meninggalkan jejak jari, sehingga cepat terlihat kotor setelah dipakai.
Belum lagi soal sudut pandang layar TFT yang kurang lebar dibanding produk di kelasnya. Sedikit saja bergeser, maka keindahan warna di Xperia Z akan sedikit berkurang.
Harga Sony Xperia Z juga bisa membuat banyak pengguna berpikir dua kali sebelum meminangnya. Tapi jika itu bukan masalah buat Anda, maka ponsel seharga Rp 7,5 juta ini layak untuk dibawa pulang, karena ini memang salah satu smartphone Android terbaik yang ada saat ini.
Kelebihan:
+ Bodi elegan
+ Tahan air dan debu
+ Performa dahsyat
+ Hasil kamera berkualitas
Kekurangan:
- Bodi mudah kotor
- Sudut pandang layar sempit
Spesifikasi Sony Xperia Z:
- Sistem operasi: Android Jelly Bean
- Prosesor: Krait Quad-core 1,5 GHz
- GPU: Adreno 320
- Memori: RAM 2 GB/ ROM 16 GB
- Layar: TFT Multitouch 10 titik, 5 inchi 1080 x 1920 pixels (441 ppi)
- Kamera: Depan 2 MP, Belakang 13 MP
- Dimensi: 139 x 71 x 7.9 mm
- Bobot: 146 gr
- Baterai: Li-Ion 2330 mAh
- Kisaran harga: Rp 7,5 juta
Sumber: inet.detik.com
0 comments:
Post a Comment